Tips membuat Inkubator Telur Sederhana untuk Memulai Bisnis Peternakan

 

Sumber : penguji.com
Saat kita telah merencanakan suatu bisnis terkadang menjadi sangat takut untuk memulainya karena modal awal yang dibutuhkan cukup besar. Misalkan saja saat ingin membangun sebuah peternakan ayam atau bebek kita pasti akan dipusingkan dengan pembuatan kandang yang akan menghabiskan dana jutaan rupiah. Namun selain kandang inti dalam bisnis peternakan adalah tentang bagaimana pembibitan dilakukan dengan efektif dan efisien. Dengan hanya mengandalkan pengeraman telur alami dari induk ayam atau bebek dinilai kurang bagus dalam bisnis peternakan karena akan banyak telur yang cacat atau gagal menetas sehingga inkubator telur merupakan alat yang wajib untuk dimiliki..
Namun harga inkubator telur di pasaran saat ini tergolong sangat mahal. Bayangkan di berbagai e-commerce Indonesia sebuah inkubator telur sederhana dijual paling murah dengan harga sekitar Rp. 500.000. Padahal jika dilihat bahan yang digunakan cukup sederhana dan tidak membutuhkan terlalu banyak komponen yang mahal. Oleh karena itu alangkah baiknya kita membuat inkubator telur sendiri yang ternyata cara pembuatannya tidaklah terlalu rumit.
Sumber : kabartani.com
Pertama yang harus diketahui bahwa inkubator telur ini hanya dihususkan untuk bisnis skala kecil saja atau bagi Anda yang baru ingin memulai usaha peternakan. Untuk tahapan pembuatannya kita hanya perlu menyiapkan telur yang akan ditetaskan, sekam padi atau beras yang digunakan sebagai alas agar telur tetap hangat, wadah bisa berupa ember maupun kotak bekas, penutup plastik, serta sebuah lampu 5 watt.
Tahap pertama kita harus memasukan alas penghangat seperti yang telah disebutkan di atas ke dalam wadahnya. Setelah itu letakkan telur yang akan ditetaskan ke dalamnya dan pastikan posisinya stabil dan tidak mudah goyang. Kemudian pasang lampu 5 watt dengan jarak yang tidak terlalu jauh dengan telur dan terakhir tutup wadah tersebut dengan plastik agar panas tetap terjaga di dalamnya. Telur akan menetas setelah kira-kira 3 pekan berada dalam inkubator.
Jika bisnis peternakan kita mulai berkembang dan sudah memiliki modal yang cukup baru kita dapat membuat inkubator dengan kapasitas yang lebih besar. Pastinya inkubator tersebut tidak bisa dibuat dengan wadah sekedar ember saja namun diperlukan wadah inkubasi dengan rangka kayu yang kuat dan penutup yang aman. Sehingga bagi Anda yang berniat memulai bisnis peternakan ayam lebih bijak jika memulainya dari skala kecil terlebih dahulu dan dengan inkubator telur sederhana yang dapat Anda buat sendiri. Walaupun terkesan simpel namun penggunaan inkubator telah terbukti meningkatkan rasio keberhasilan penetasan telur lebih besar 30% dibandingan dengan pengeraman alami oleh induk ayam atau bebek.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*